Senin, 19 Juli 2010

Tanggung Jawab Siapa???

Malam itu seorang wanita setengah baya yang berpakaian lusuh dan sangat kotor bergegas membereskan koran-koran yang mereka duduki setiap hari untuk meminta-minta di pinggir jalan. Hari itu hujan tiba-tiba datang dengan begitu derasnya sehingga membangunkan mereka. Orang tua dan anak itu seperti kebakaran jenggot, terburu- buru untuk meninggalkan tempat itu, sampai ada beberapa barang yang tertinggal.
Sejak pagi aku sudah melihat mereka membersihkan tempat yang akan mereka duduki untuk meminta-minta. Di tengah panasnya mentari yang begitu terik, kotornya debu jalanan disertai asap knalpot yang begitu tebal, dan banyak hal - hal yang tak kalah menjijikkan, semua mereka abaikan. Kebutuhan untuk hidup membuat mereka mengabaikan semua itu dan menutup mata mereka, dan menadahkan tangan kepada orang-orang yang melewati jalan itu.
Pemandangan ini kerap terjadi setiap hari di kota Jakarta. Bahkan, sering kali saya melihat mereka tertidur seperti mati di pinggir jalan. Dugaan saya adalah, mereka meminum obat tidur dalam porsi yang banyak sehingga mereka tidak terbangun walaupun apapun yang terjadi di sekitar mereka. Dengan tidak memakai baju dan tidur beralaskan aspal, mereka meletakkan tubuh mereka seakan-akan berada di spring bed yang empuk.
Saking seringnya melihat pemandangan seperti ini, membuat warga Jakarta seperti mati rasa bila melihat pemandangan seperti ini. Di satu sisi, hati ini begitu trenyuh dengan pemandangan yang sangat menyedihkan, namun di sisi lain, pemandangan ini menjadi hal yang biasa. Mengapa menjadi pemandangan yang biasa? Karena begitu banyak orang yang tidak mampu survive di kota Jakarta. Karena mereka tidak mampu bersaing dengan orang-orang lain yang memiliki pendidikan lebih. Orang-orang lain yang lebih beruntung karena mampu bersaing dengan masyarakat Jakarta yang sangat egoistis dan sangat kompetitif.
Bagaimana mereka dapat bersaing agar mereka dapat penghidupan yang layak di dunia ini? Bagaimana mereka mendapatkan pendidikan dasar sehingga memmbuat mereka dapat hidup dengan layak di dunia ini? Adakah orang yang peduli dengan mereka? Siapakah yang sebenarnya harus bertanggung jawab terhadap mereka?? Pertanyaan ini sangat sulit dijawab, apalagi dilakukan. Jadi, tanggung jawab siapa??? Mungkin kita akan mengatakan bahwa ini adalah tanggung jawab pemerintah. Wah, kasihan banget ya jadi pemerintah, sudah banyak kerjaan, malah terus disalahin. Memang pasti pemerintah harusnya juga berperan, tapi sebagai warga negara yang masih diberi rejeki yang cukup, hendaklah kita juga saling berbagi dari apa yang kita miliki dan tidak terus berdalih dengan terus mengatakan, "Tanggung jawab siapa???
Ini adalah tanggung kita bersama sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia untuk memeliharakan nasib umat yang kurang beruntung dari kita. Kalau bukan kita siapa lagi???

Tidak ada komentar: