Suatu kali aku termenung di kos setelah melakukan semua aktivitas sepanjang hari di kantor. Timbul pertanyaan dalam hati, " Ngapain ya aku melakukan semua ini?" Soalnya, kalau dipikir-pikir, cape banget melakukan semua pekerjaan ini. Coba bayangkan. Bangun setiap hari jam 04.00 pagi, kemudian kerja, setelah itu lanjut ke kampus dan sampai rumah jam 22.00. Gimana 'ga cape???
Wah, kalau hidup terus seperti ini sampai tua, apa jadinya ??? Sebenarnya bukan pekerjaan atau kuliah yang dipersoalkan, tapi makna hidup itu sendiri apa, sih? Hanya menghabiskan waktu dari pagi sampai malam dengan rutinitas yang itu-itu lagi. Jadi bagaimana ini? Akankah hidupku hanya begini-begini saja, ya..secara manusia isinya cape doang.
Setelah lama aku berpikir lagi mengenai arti hidup ini. Aku kembali sadar bahwa kalau aku ada sampai saat ini, dan melakukan semua pekerjaan ini, semua ini pasti ada alasannya.
Ada sebuah lagu yang menjadi favorit teman saya, yaitu ULAR BERBISA hehehe. Dia adalah salah seorang teman pelayan saya yang sangat menginspirasi saya. Kalau saya melihat hidupnya, prinsip hidup yang dia pegang, mungkin saya 'ga ada apa-apanya dibanding sama dia. Saya ingat banget kalau dia itu punya lagu favorit yang berjudul ULAR BERBISA hehehehe dia seneng banget sama lagu ini karena mungkin lagu ini kena banget sama atau pas banget dengan kehidupan yang sedang dia alami. Lagu ini berkcerita tentang apa pun yang Kau alami saat ini mungkin tak dapat engkau mengerti. Satu hal tanamkan di hati, indah semua yang Tuhan beri. Tuhanmu tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti. Cobaan yang Engkau alami, tak melebihi kekuatanmu. Tangan Tuhan sedang merenda, suatu karya yang agung mulia. Saatnya kan tiba nanti, Kau lihat pelngi kasih-Nya. Wah, temen saya itu benar-benar memaknai hidupnya dengan baik. Dan apabila saatnya dia mungkin mengalami masa-masa "bingung" atau sulit dalam hidupnya, dia menyadari bahwa dalam segala situasi ada Tuhan yang akan menopang kita, menggendong kita melalui masa-masa sulit itu. Kalau sekarang saya memikirkan kecapean saya mengenai rutinitas tiap hari ditambah dengan kejengkelan-kejengkelan yang hidup ini berikan melalui rekan2 yang kurang kooperatif, mungkin inilah waktu pembelajaran itu. Inilah waktu di mana tangan Tuhan sedang merenda saya untuk menjadi pribadi yang Tuhan inginkan. Pastinya sakit sekali pembentukan itu. Tapi tidak ada cara lain. Mau dibentuk menjadi karya yang agung mulia???? heheheh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar