Selasa, 13 Juli 2010

Memulai dengan Semangat Baru

Biasanya awal tahun ajaran baru, guru-guru tuh mengalami kebingungan untuk memulai tahun ajaran yang baru. Mungkin karena waktu libur yang cukup lama membuat para guru jadi
"stuck" sementara untuk memulai kembali tahun ajaran yang baru. Sebagai seorang guru, saya cukup mengerti apa yang dirasakan oleh kebanyakan guru pada umumnya. Berdasarkan pengalaman yang saya alami selama beberapa tahun mengajar di berbagai sekolah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memulai kembali tahun ajaran yang baru, dengan semangat yang baru, dan dengan suka cita yang baru, di antaranya adalah memersiapkan semua hal yang berhubungan dengan bahan pengajaran yang akan digunakan untuk tahun ajaran yang akan datang, yang kedua adalah memersiapkan mental kita agar siap mengajar murid dengan semangat yang baru, dan yang ketiga adalah berikan sambutan yang terbaik kepada murid-murid.
Seorang guru idealnya memang harus memersiapkan segala hal yang dibutuhkan sebelum dia tampil di depan kelas untuk mengajar. Apalagi ketika dia akan memulai tahun ajaran yang baru. Apa yang akan dikatakan apabila tidak ada bahan yang akan diberikan, tidak tahu mau mengerjakan apa, mau menggunakan bahan apa, dan seribu pertanyaan yang lain. Alangkah baiknya di awal tahun ajaran baru setiap guru harus memersiapkan semua materi selama satu tahun kepada siswa agar proses belajar bisa berjalan dengan lancar dan tertib.
Suatu ketika ada seorang guru baru yang baru pertama kali mengajar. Singkat cerita, ketika dia masuk kelas untuk memulai kelas pertamanya, dia tidak mampu menguasai kelas. Sementara dia mengajar, anak-anak berbicara, tanpa sedikit pun mendengarkan apa yang dia katakan. Apa yang kurang dari guru tersebut??? Dari segi pendidikan, dia bergelar masterm, dari segi usia, dia cukup dewasa, dari segi yang lain-lain juga dia cukup bersaing. Namun, pa yang membuat dia tidak mampu menguasai kelas dengan baik??? Menurut saya, persiapan mental yang sangat kurang dan perlu jam terbang yang tinggi untuk melatihnya kembali. Mungkin persiapan yang matang mengenai bahan dan juga latihan mengajar dengan teman- teman dengan memerhitungkan waktu yang akan dipakai dalam mengajar. Juga perlu memertimbangkan pemahaman psikologi anak. Bila kita memahami kejiwaan anak, kita dapat memahami murid kita dengan benar sesuai perkembangan kejiwaannya.
Kesan pertama ketika kita bertemu dengan orang lain, bisa menentukan apa yang terjadi dengan orang tersebut di pertemuan-pertemuan selanjutnya. Misalnya, Bila kita salah memberikan kesan yang baik pada hari pertama sekolah, kita akan gagal selama satu tahun mengajar kita. Mungkin anak-anak memandang kita negatif karena kesan pertama yang kita berikan pada pertemuan awal sangat menyakitkan hatinya. Atau mengkin sangat menyentuh hatinya, sehingga murid kita menjadi terinspirasi oleh kita karena pertemuan pertama kita itu. Jadi penting sekali untuk memikirkan secara mendalam apa yang akan kita berikan pada pertemuan pertama kita, apa yang akan kita lakukan, dan apa yang akan kita sharingkan.
Memang tidak mudah untuk memulai kembali mengajar dengan semangat yang baru, tapi dengan memersiapkan materi dengan baik, memersiapkan mental, dan memersiapkan pertemuan pertama dengan siswa dengan sebaik mungkin, dapat meminimalisir kesalah kita atau dengan kata lain kehadiran kita di hadapan murid-murid dapat menjadi berkat bagi murid-murid kita,. Bahkan bisa menginspirasi murid-murid kita. Semoga berguna, ya.

Tidak ada komentar: