Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Agustus 2009

aku sayang kakak

Yesus sayang semua semua semua
Yesus sayang semua sayang semua
Sayang papa sayang mama
Sayang kakak sayang adik
Sayang kamu dan saya
Sayang semua”

Mungkin kita semua sudah hafal dengan lagu di atas. Lagu yang sangat sederhana dan mudah diingat. Walaupun sederhana, tapi memiliki makna yang sangat dalam. Dari lagu tersebut, kita dapat belajar bahwa, bila kita sudah dikasihi Tuhan, kita dapat mengasihi saudara-saudara kita, seperti Tuhan mengasihi kita.

Namun pertanyaannya adalah , ” Apakah kita bisa mengasihi saudara kita dengan tulus, seperti Tuhan mengasihi kita?” Rasanya memang tidak mudah, bahkan sangat susah.Tapi tidak demikian, dengan adik- adik kita yang masih sangat kecil, yang saya lihat di SBI Kasih Yesus.

Sabtu pagi itu, seperti biasa, SBI dimulai dengan free time.Biasanya diisi dengan bermain bersama dengan teman-teman yang lain. Permainan-permainan, sudah disiapkan oleh guru-guru, sambil menunggu teman-teman yang lain yang belum datang. Kemudian, setelah acara tersebut, dilanjutkan dengan puji-pujian. Pujian awal dimulai dari lagu tema SBI, Marilah datang Anak-Anak Kasih Yesus, sampai lagu Anak Monyet, semua lagu sudah dinyanyikan. Sampai akhirnya, masuk ke bagian inti, yaitu cerita.

Hari itu, tema cerita yang diambil adalah menyayangi kakak. Sang guru menjelaskan tentang Miryam yang sangat menyayangi Musa. Karena Miryam begitu menyayangi Musa, maka Miryam menjagai Musa dengan segena hatinya, sehingga Musa bisa selamat dan jatuh ke tangan yang tepat. Singkat cerita, kemudian sebagai respon dari cerita tersebut, adik-adik ditanya apakah mereka mengasihi kakak mereka, seperti Miryam menyayangi Musa?.Semua anak mengatakan,”Aku sayang kakak.”dengan suara yang keras dan penuh antusias..

Kemudian kakak yang bercerita saat itu, mengajak salah satu adik, Samy untuk memeluk kakaknya, Hana. Samy memeluk Hana dengan pelukan yang tulus. Selain itu, tidak hanya memeluk, tapi juga membelai sayang sang kakak sebagai ungkapan betapa dia begitu mengasihi kakaknya Hana.Wah, buat saya, itu adalah pemandangan yang sangat mengharukan yang saya saksikan .Sungguh menyentuh.

Sukacita karena berkat firman Tuhan saat itu, tidak hanya dialami oleh seluruh murid di kelasYerikho I,tetapi juga oleh semua guru yang berasa di kelas itu. Setelah mengetahui kebenaran firman Tuhan yang sejati, bagaimana kasih itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,bahwa Kasih itu tidak hanya diomongkan saja, tapi juga dilakukan. Kasih yang tampak jelas buktinya, buahnya yang manis. Seperti kasih Tuhan kepada kita, sampai Dia rela mati untuk kita.Sepertinya Tuhan mengajarkanku, untuk dapat mengasihi saudara- saudaraku lebih lagi. Dan hari itu, Tuhan berbicara melalui murid-murid kecilku di SBI.
Ya, memang benar, Yesus sayang semua.Sayang papa, mama, kakak, adik, kamu, dan saya. Tapi, pertanyaannya adalah, ”Apakah kita menyayangi mereka semua, seperti Tuhan menyayangi kita?”Biarlah kita jawab pertanyaan itu dalam hati saja dan berharap kita bisa berkata, seperti Samy berkata kepada Hana,” Aku sayang kakak.”

pelangi sehabis hujan

Seperti pelangi sehabis hujan
itulah janji setia-Mu Tuhan
Di balik dukaku telah menanti
Harta yang tak ternilai dan abadi


Hidup di dunia ini kadang tidak menyenangkan.Mungkin ada kalanya kita dilanda duka, mungkin esok harinya dilanda suka.Ya....kita memang tidak pernah tahu apa yang hidup ini hadirkan dalam kehidupan kita.Jika saat ini, di mana kondisi perekonomian dunia begitu carut-marut bahkan situasi ini sudah merambah ke Indonesia.Sudah ribuan orang tidak bekerja, kejahatan saat-saat ini semakin meningkat dan rasanya mungkin untuk sebagian orang lebih baik mati dari pada melanjutkan hidup yang tidak jelas ini. Haruskah kita kalah dengan hidup ini, atau kita harus terus berjuang menghadapi apa pun juga yang hidup ini hadirkan???


Hidup yang Berat

Sulit sekali memang untuk tetap hidup dengan layak pada saat ini.Harga barang-barang
Makin mahal, padahal pendapatan tidak meningkat. Wah, bingung sekali.Sulitnya mencari pekerjaan saat ini, membuat banyak orang gelap mata dan melakukan tindakan yang merugikan orang lain.Bila kita melihat kondisi hidup ini, sungguh menyedihkan. Banyak orang yang tidak tahu lagi harus tingggal di mana, bekerja di mana, dan mungkin mereka tidak bisa mencari untuk sekedar makan saja. Hidup seperti apa itu??Belum lagi kondisi masyarakat yang semakin egois, yang hanya memikirkan kepentingan sendiri. Mungkin karena situasi yang begitu sulit sehingga kadang akal pikiran tidak berfungsi lagi. Betapa beratnya hidup ini.Adakah sang Dewi Penolong dapat mengatasi masalah ini?


Tetap Optimis
Apa yang dapat membuat kita untuk tetap optimis dalam menghadapi situasi seperti ini?Berat sekali untuk tetap optimis dan yakin bahwa akan ada jalan keluar untuk masalah apapun dalam hidup ini. Kalau kita mau belajar dari fenomena alam yang luar biasa, kita bisa belajar untuk lebih bijaksana melewati hidup ini. Biasanya, sehabis hujan yang sangat lebat, kita akan melihat pelangi yang indah, yang memancarkan cahaya yang sangat cerah. Pelangi itu menandakan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Memang, mungkin kita menghadapi badai yang begitu besar, tapi yakinlah kalau semua itu tidak melebihi kapasitas kita, maksudnya tidak melebihi kekuatan kita.

Mungkin hari ini hidupmu sungguh tidak jelas, gelap, dan tidak berpengharapan. Mari berharap pada Allah saja, sang pemilik hidup itu sendiri. Yakinlah bahwa bila sesuatu yang buruk terjadi, pasti ada maksudnya, bukan untuk iseng saja singgah di dalam kehidupan kita. Dia tahu siapa kita, Dia tahu kemampuan kita, dan Dia tahu semua tentang kita, bahkan lebih dari diri kita sendiri.

Jadi, apapun yang terjadi, segelap apa pun itu, marilah kita menyerahkan hidup kita di dalam tangan kasih-Nya.

sukacita melayani

Sukacita Sejati

”.................................................
..................................................
Oh bukan pada harta yang fana
Sukacita itu bertumpu
Tapi sungguh takkan percuma
Bila melayani Tuhanku”

Pasti banyak orang yang sudah mengetahui refrain lagu lama di atas yang mengisahkan betapa indahnya melayani Tuhan. Tapi mungkin itu hanya sebagian orang saja yang bisa memahami makna lagu di atas.Karena.dunia ini menganut faham bahwa sukacita yang sejati disebabkan oleh banyaknya harta yang kita miliki atau pencapaian- pencapaian yang lain yang di junjung dunia ini. Dan kadang kita merasa hanya orang-orang suci saja yang bisa merasakan hal-hal seperti itu. Apakah kita, orang biasa dapat merasakan sukacita yang sejati, seperti yang dikatakan pujian di atas. Bagaimana caranya?Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk dapat merasakan sukacita yang sejati, antara lain, memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, Memiliki kerinduan untuk terus bertumbuh dalam kedewasaan dalam Tuhan, dan mau memberi diri untuk melayani.

Dalam firmannya di dalam mazmur 1: 1-3, dikatakan bahwa: ” Berbahagialah orang yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang merenungkannya siang dan malam.Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan yang tidak layu daunnya, apa saja yang diperbuatnya pasti berhasil.”

Dalam firman ini sangat jelas dikatakan bahwa, orang yang bergaul karib dengan Tuhan disebut orang yang bersukacita atau berbahagia.Orang yang mengutamakan hubungan pribadi dengan Tuhan, adalah orang yang sungguh ingin mengerti apa yang Tuhan inginkan dalam hidupnya.Orang yang terus memiliki kehausan yang luar biasa kepada Sang Pemilik hidup ini.juga orang yang sangat mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.Dia menyadari bahwa dia tidak bisa hidup sendiri, dia butuh Tuhan yang akan menopang tangannya ketika jatuh.


Selanjutnya, orang tersebut memiliki kerinduan untuk terus bertumbuh dalam segala aspek dalam hidupnya. Keinginan bertumbuh bisa melalui banyak cara, di antaranya adalah berkomitmen untuk memelajari kitab suci secar induksi seminggu sekali, membaca buku rohani seminggu sekali, atau memiliki kelompok untuk bertumbuh bersama atau yang lebih dikenal dengan sebutan KTB.Bila hal- hal ttersebut di atas dilakukan dengan komitmen yang sungguh dan dengan pertolongan Tuhan, orang tersebut pasti akan semakin memahami siapa dia di hadapan Tuhan yang luar biasa. Dia akan semakin mengerti arti hidup yang sesungguhnya di hadapan Tuhan. Betapa hidup yang singkat dan sederhana ini harus diperjuangkan dengan sungguh dan bertanggung jawab di hadapan Tuhan. Memang akan banyak sekali halangan, tantangan yang akan mematahkan keinginan kita untuk bertumbuh untuk semakin mengenal Tuhan, misalnya, keinginan untuk bersenang-senang, keinginan untuk memikirkan kepentingan pribadi, atau keinginan daging sesaat yang sangat menggiurkan.Ya...selama kita hidup di dunia ini, pasti akan ada banyak hal yang mengganggu kita untuk semakin bertumbuh menyerupai sang pencipta kita. Oleh karena itu, alangkah baiknya kita, bila kita mengenakan selengkap senjata Allah untuk menghancurkan para lawan kita.Bersama Tuhan kita adalah orang-orang yang menang, itulah jaminan yang diberikan untuk kita, bagi yang percaya penuh pada kuasa kebangkitan Anak-Nya, Tuhan YESUS.

Ketika kita juga sudah sungguh merasakan pertumbuhan yang sejati di dalam Tuhan, kita juga merasakan penyertaan Tuhan yang luar biasa di dalam kehidupan kita, dan akhirnya kita merasakan betapa kita tidak bisa hidup tanpa Tuhan, dan Tuhan adalah segala-galanya dalam hidup kita. Kita sungguh bersukacita karena Tuhan bersama dengan kita.Sukacita yang kita alami ini bukan karena kita memeroleh apa yang kita inginkan atau memeroleh sesuatu yang luar biasa, yang tidak pernah kita bayangkan, tapi lebih dari itu.Kita memeroleh sukacita yan dunia ini tidak bisa berikan. Sukacita yang tidak bisa diungkapkan lewat kata, yang diperoleh hanya dari hubungan yang akrab dengan sang Pencipta.Dan sebagai ucapan syukur atas sukacita tersebut, kita memberi diri kita untuk melayani Dia yang sudah terlebih dahulu melayani kita sampai mati.

Mari, Saudara-saudara yang saya kasihi, mari kita kejar sukacita yang sejati yang dunia ini tidak bisa berikan tapi hanya dapat diperoleh bila kita mau berjuang untuk memiliki hubungan yang harmonis dengan pencipta kita, mau terus bertumbuh, dan mau melayani Tuhan dengan komitmen yang sungguh sebagai ungkapan syukur atas segala hal yang Tuhan sudah perbuat dalam kehidupan kita. Mau memeroleh sukacita yang sejati???