Selasa, 15 Juni 2010

Only God Could Love You More

Hanya Tuhan yang mampu mengasihimu lebih...

Kalimat di atas demikian mengusik saya saat ini. Saya teringat sebuah cerita di mana seorang wanita posesif yang sangat merindukan perhatian, kepedulian kekasihnya, mungkin jadi sangat berlebihan. Betapa tidak, setiap saat, dia ingin ditelpon, diperhatikan, pokoknya ingin di sayang gitu deh. Suatu ketika, sang pria merasa "gerah" dengan semua ini. Dia merasa diikat, merasa 'ga bebas untuk melakukan apapun juga karena selalu dibayangi oleh sang kekasihnya itu. Suatu ketika sang pria ini memutuskan tali cinta mereka yang sudah mereka bina bertahun-tahun. Wah, bagaikan disambar pertir di siang bolong, sang wanita mengalami depresi yang berkepanjangan. Dia tidak mau makan, mengurung diri, dan menutup diri dari dunia nyata, tidak mau bergaul, terlebih dengan makhluk yang bernama PRIA.

Cerita di atas tidak hanya cerita fiktif belaka. Cerita tersebut mungkin banyak dialami oleh remaja-remaja yang sedang mencari jati dirinya. Remaja-remaja yang masih muda dan masih perlu belajar mengenai arti hidup ini dengan lebih bijaksana.

Betapa kasihannya orang yang mengalami situasi seperti kisah di atas. Orang tersebut sepertinya tidak memiliki pegangan yang pasti dalam hidup ini. Kasih yang dia harapkan hanya berasal dari pria pujaan hatinya saja. Dia tidak memiliki fondasi yang kuat akan hidup ini bahwa kasih yang dunia ini tawarkan hanya sementara saja. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran bahwa kasih atau cinta yang ditawarkan dunia ini sangat sementara. Bayangain 'ga sih, kalau misalnya kita suka sama orang, trus orang itu meningggalkan kita, alhasil kita 'ga bisa suka lagi sama dia karena dia sudah pergi jauh. So, kita 'ga bisa banget mengandalkan atau menuntut orang lain mengasihi kita lebih, apalagi sampai pake acara posesif segala.

Hanya tuhan yang mampu mengasihimu lebih, 'ga ada yang lain. Kamu bakalan kecewa kalo mengandalkan orang lain mengasihi kamu seperti yang kamu harapkan. Kamu akan kecewa. Buat kamu-kamu yang lagi mengalami kesedihan karena ditinggalin sama orang yang kamu kasihi, santai aja. Kasih Tuhan cukup kok untuk membalut luka di hati kita. Amin.

Disiplin Pribadi

Banyak kali di dalam hidup ini kita melakukan hal yang "sia-sia" dan akhirnya mendukakan hati Tuhan. Seperti misalnya, berkata-kata hal yang tidak penting, bertindak hal yang tidak penting, dan memikirkan hal yang tidak penting. Setelah dievaluasi, hal-hal tersebut selain tidak berguna juga mengurangi banyak hal dalam kehidupan kita. Kita jadi terpengaruh dalam melakukan hal-hal yang negatif, kita terpancing untuk melakukan hal-hal yang tidak membangun. Bagaimana ya supaya kita memiliki disiplin pribadi untuk melakukan hal-hal yang positif walaupun itu hal yang kecil? Ada beberapa hal yang mungkin bisa membantu kita semua untuk memiliki disiplin pribadi yang baik, sehingga bisa lebih menikmati hidup ini dengan lebih maksimal.

Hal yang pertama adalah, cobalah hal yang kecil terlebih dahulu. Misalnya, kita mau komit untuk tidak berkata yang sia-sia. Kita mulai komit untuk hari ini untuk menjaga perkataaan kita.Kita mulai menahan setiap perkataan yang tidak penting, seperti misalnya gosip, atau perkataan yang tidak membangun. Kita juga mulai mengatur diri kita dengan bijaksana. Maksudnya adalah, kita mulai menjaga pertemanan kita, kalau kita rasa kita akan semakin negatif berteman dengan dia, ya...tinggalin aja. Susah amat..hehe.

Hal yang kedua adalah, kita 'ga mungkin bisa melakukan hal-hal tersebut seorang diri, kita butuh hikmat dari Tuhan untuk bisa menang setiap hari. Wah, 'ga bayang deh..kalau mengandalkan kekuatan kita sendiri, 'ga ada gunanya deh. Serius. Firman Tuhan aja sudah bilang, kalau sia-sia banget mengandalkan kekuatan manusia atau bahasa kerennya terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri, tapi diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan. Wah, mau terkutuk atau diberkati, neeh...Pilih sendiri,ya...hehe

Nah yang ketiga adalah, komitmen. Kayak merit aja. Ya iyalah...Segala sesuatu itu butuh komitmen, Bro. Bayangin deh orang kerja 'ga pake komitmen, wah, bisa keluar masuk terus dia. Atau misalnya orang kawin tidak pakai komitmen, wah, berabe neeh, bisa kawin berapa kalee dia...heee So, untuk segala sesuatunya butuh komitmen. Untuk hal yang kecil ini pun kita butuh komitmen. Misanya kita mau komitmen hari ini engga mau ngomong yang negatif atau mikirin hal-hal yang negatif, ya udah, kita komit untuk tidak melakukan semua itu hari ini. Besok kita komit lagi, lama-lama jadi gaya hidup ,deh.

Nah, itulah sedikit sharing ane. Emang sih 'ga lengkap-lengkap amat. Setidaknya itulah yang ada dikepala saat ini hehe. Moga bermanfaat, ye. Pokoe, indah banget deh kalo kita memiliki disiplin pribadi yang baik. "Ga usah yang gede2 dulu, dari yang kecil, lama-lama hal yang besar akan menanti kita. Selamat mencoba. Tuhan memberkati.

Senin, 14 Juni 2010

melayani Seumur Hidupku

Kubersyukur Kau memilihku
menjadi hamba-Mu, melayani-Mu
Sgnap hidupku, kuserahkan, untuk kemuliaan-Mu

Kumau setia sampai akhir, melayani seumur hidupku
sampai kudapatkan, mahkota kehidupan
di dalam kerajaan-Mu

Bait dalam lagu tersebut begitu mengusik saya dengan begitu kuat.".. Melayani seumur hidupku.." Mampukah saya melayani Tuhan seumur hidup saya? Di bidang apa. Apa yang harus saya raih lagi? Apa yang harus saya tinggalkan? Wah, banyak sekali sebenarnya yang terus menjadi pertanyaan saya.

Beberapa minggu ini, saya sedang memikirkan tujuan hidup, hidup harus fokus agar lebih powerful dipakai oleh Tuhan. Saya kepikiran aja kalo sisa hidup saya yang singkat ini tidak saya gunakan dengan maksimal. Wah, neraka dunia namanya. Sebenarnya, apa yang saya lakukan saat ini adalah hal yang saya impikan bertahun-tahun yang lalu. Namun mengapa hari-hari ini saya diingatkan kembali untuk hal yang lebih FOKUS dalam hidup ini.

Oke deh, jujur aja nih ya. Memang benar beberapa waktu ini, saya terus ditegur oleh kebenaran Firman Tuhan, baik itu melalui saat teduh pribadi, pelayanan di gereja, berbagai seminar, dan banyak yang yang lainnya.Apakah saya diam saja dengan semua ini. Rasanya saya harus bertindak, bangkit, dan mengevaluasi kembali hidup ini. Saya kembali mengevaluasi arti hidup yang sejati di dalam Tuhan.

Ada beberapa hal memang yang akan saya rencanakan untuk saya lakukan dalam waktu-waktu ini. Saya lebih sering merefleksi diri, mencari waktu-waktu efektif untuk mengerti apa sih yang Tuhan inginkan buatku, buat hidupku. Selain merefleksi, saya juga akan memakai waktu teduh di ret2 jemaat yang akan saya ikuti minggu ini. Sepertinya panitia akan menyediakan waktu bebas untuk para pelayan untuk melakukan kegiatan pribadi. Saya akan menggunakan waktu-waktu itu untuk AWG di sana. Selain semua hal itu, saya lebih berusaha untuk memahami panggilan pelayanan ini dengan membaca buku-buku yang mendukung.

Semoga kegelisahan saya mengenai semua ini terjawab, sehingga saya akan lebih maksimal dalam menjalani hidup ini. Semoga.

Rabu, 09 Juni 2010

Mujizat Tuhan Untukku ( Tasya)

Lama sudah kita tidak bertemu
teman lama yang pernah isi hariku
tiba-tiba kau hadir lagi warnai hidupku
tawarkan kembali cintamu yang tulus padaku

Walau banyak rintangan kita hadapi
namun semua dapatlah kita hadapi
semua karena kasih-Mu, Tuhan.Semua karena cinta-Mu
yang mampukan dan berkati sucinya cinta ini

O...Indahnya, ajaibnya bertemu kembali denganmu
Bagiku....cintamu, mujizat Tuhan untukku